
Banyak striker Asia dapet sorotan karena main di Eropa, tapi ada juga yang menguasai Timur Tengah dengan dominasi total. Salah satu nama yang wajib lo tau adalah Omar Al Somah – striker jangkung dengan kaki roket dan kepala palu.
Dia gak pernah tampil di liga top Eropa, tapi performanya di Liga Arab, timnas Suriah, dan statistik individualnya bikin dia dianggap salah satu striker Asia terbaik dalam satu dekade terakhir. Jarang disorot, tapi kalau soal finishing? Boleh adu.
Awal Karier: Lahir dari Kekacauan, Tumbuh Jadi Harapan
Omar Al Somah lahir 23 Maret 1989 di Deir ez-Zor, Suriah – kota yang kemudian terdampak keras oleh perang saudara. Tapi jauh sebelum itu, Somah udah nunjukin bakat besar di level junior.
Karier profesionalnya dimulai di klub lokal Al Futowa, dan dari awal udah jelas: dia striker dengan insting predator. Gak perlu diajarin positioning – dia tahu di mana bola bakal jatuh.
Abis itu, dia sempat main buat Al Qadsia (Kuwait) dari 2011 sampai 2014. Dan di sinilah performanya mulai dilirik serius.
Selama tiga musim di Kuwait:
- Scorer konsisten di semua kompetisi
- Bawa Al Qadsia juara
- Jadi top scorer liga
- Nunjukin kalau dia gak cuma jago karena tinggi badan, tapi juga teknik
Hasil? Klub-klub Arab Saudi langsung ngejar. Dan Al Ahli menang dalam perburuan.
Al Ahli (Arab Saudi): Era Keemasan Si Raja Gol
Tahun 2014, Omar Al Somah gabung Al Ahli Saudi FC, dan dari situ dia bikin Liga Arab kayak taman bermain pribadi.
Statistiknya benar-benar gak masuk akal:
- Top scorer Liga Saudi 3 musim berturut-turut (2014–2017)
- Cetak 20+ gol tiap musim selama lima tahun pertama
- Total lebih dari 180 gol hanya untuk Al Ahli di semua kompetisi
- Menangin Saudi Pro League, King Cup, dan Crown Prince Cup
Dan yang bikin fans cinta? Gak cuma soal gol. Tapi dia juga:
- Setia di klub meski dapet tawaran dari Qatar dan Eropa
- Gak neko-neko di media
- Konsisten performanya bahkan saat tim lagi drop
Dia jadi ikon Al Ahli, bahkan ketika tim mulai tergelincir di papan tengah, Somah tetap jaga level pribadi.
Gaya Main: Target Man Modern yang Gak Kaku
Badan besar? Check. Tajam di udara? Check. Tapi jangan kira Somah cuma jago sundulan. Gaya mainnya lumayan teknikal dan serba bisa.
Beberapa ciri khas Somah:
- Punya first touch halus buat ukuran striker jangkung
- Tendangan jarak jauhnya kenceng dan presisi
- Jago nahan bola sambil nunggu support
- Positioning di kotak penalti nyusahin banget buat bek
- Gak egois — rajin kasih assist juga
- Finishing kaki kanan, kiri, dan kepala semuanya jalan
Kalau lo suka striker klasik dengan sentuhan modern, Somah cocok jadi role model. Dia gak banyak gaya, tapi punya killer instinct alami.
Timnas Suriah: Striker Andalan dalam Era Sulit
Suriah sebagai negara dan tim nasional mengalami masa-masa sulit banget karena konflik berkepanjangan. Tapi di tengah itu semua, Omar Al Somah tetap loyal dan tampil.
- Debut di timnas tahun 2012
- Sempat absen karena masalah internal federasi, tapi balik di 2017
- Main di kualifikasi Piala Dunia 2018 dan 2022
- Cetak 20+ gol buat timnas
- Duet bareng Omar Khribin, bikin lini depan Suriah lebih hidup
Salah satu momen yang paling dikenang? Gol penalti krusial di kualifikasi Piala Dunia 2018 yang bikin Suriah nyaris lolos ke play-off. Walaupun akhirnya gagal, nama Somah tetap jadi simbol harapan.
Kenapa Gak ke Eropa?
Pertanyaan yang sering muncul:
“Kok pemain sekualitas Somah gak main di Eropa?”
Jawabannya gak satu. Tapi beberapa faktor utama:
- Tawaran serius dari Eropa datang telat, ketika usia udah lewat 27
- Gaji besar di Timur Tengah lebih stabil
- Situasi politik Suriah bikin banyak klub Eropa ragu
- Dia juga loyal banget sama Al Ahli dan prioritasnya bukan selalu spotlight
Dan jujur aja, kalau lo bisa jadi legenda lokal, top scorer, idol jutaan fans, dan dapet penghasilan stabil, pergi ke Eropa bukan selalu pilihan wajib.
Pindah Klub: Al Ahli Turun, Somah Tetap Tajam
Tahun 2022, setelah Al Ahli degradasi dari Saudi Pro League (iya, klub gede itu sempat degradasi), Somah dipinjamkan ke Al Arabi (Qatar) dan langsung cetak belasan gol.
Abis itu dia resmi cabut dari Al Ahli dan sempat merapat ke Al Wehda, tetap di Liga Saudi. Walaupun usianya udah di atas 30, Somah masih bisa kontribusi dengan:
- Pengalaman
- Finishing tenang
- Peran mentor buat striker muda
- Leadership yang kalem tapi solid
Dia bukan lagi monster 30 gol per musim, tapi masih jadi ancaman kalau dapet bola di kotak penalti.
Mentalitas: Kalem, Dewasa, dan Fokus
Somah itu bukan striker showman. Lo jarang lihat dia:
- Bikin selebrasi lebay
- Komentar aneh di media
- Konflik sama pelatih
Dia tipe pemain yang kerja, cetak gol, dan balik latihan. Gaya kepemimpinannya kalem, tapi tegas.
Bahkan waktu dia sempat “dibekukan” dari timnas karena beda pendapat soal federasi, dia tetap profesional. Dan waktu dipanggil lagi, langsung main total tanpa drama.
Legacy: Raja Gol Asia Barat
Omar Al Somah emang gak pernah main di Eropa. Tapi buat skena Asia Barat, dia:
- Top scorer sejati
- Legenda Al Ahli
- Salah satu striker terbaik Liga Saudi sepanjang masa
- Simbol konsistensi dan loyalitas
- Role model buat banyak pemain Arab muda
Bahkan setelah era Ronaldo, Benzema, dan bintang dunia datang ke Liga Arab, banyak fans lama bilang:
“Kalau lo gak kenal Al Somah, lo belum ngerti Liga Arab sebelum hype.”
Penutup: Omar Al Somah Adalah Bukti Bahwa Dominasi Gak Harus Viral
Lo gak akan lihat Al Somah trending tiap minggu. Tapi lo lihat statistik, rekaman pertandingan, dan testimoni lawan-lawan dia, lo tahu satu hal:
Omar Al Somah itu striker beneran.
Gak perlu panggung Eropa buat buktiin kelas. Dia udah jadi legenda di daerahnya, top scorer liga top Asia, dan simbol nasional. Dan yang paling penting, dia naik lewat gol, bukan gimmick.